Selasa, 25 September 2012

sekedar ungkapan tanpa alur


merasa sendiri itu menyedihkan,,,
bakan di tengah keramaian, seakan tak ada yang memperhatikan. coba lihat diluar, dengan tenang seorang yang cantik melenggang, menjadi pusat perhatian. coba lihat di luar, seorang pintar melenggang jadi fokus pembicaraan. coba lihat di luar, seorang "preman" melenggang jadi pokok perbincangan. coba lihat keluar, saudaranya pejabat melenggang jadi objek lirikan mata.
bukan, bukan iri. hanya mengatakan yang sesungguhnya.
tidak, tidak juga mau jadi terpopuler, hanya ingin diakui keberadaannya.

merasa seorang diri itu menyakitkan,,,
ketika terpuruk dalam suatu keadaan, merasa terpinggir oleh kenyataan, tak ada yang peduli. semua haya berasa teman. pernah terbuka pada seseorang, tapi tak ditanggapi. mencoba lagi pada orang yang lain, tak direspon. mencoba untuk ketiga kalinya, tak ada pencerahan. entah salah memilih tempat berkeluh, atau memang begitu.

pada akhirnya harus move on,,,
bukan karena terpaksa, lebih pada sadar diri bahwa life must go on. hidup tak berhenti di sini. hidup tetap berjalan. percaya pada roda kehidupan adalah kekuatan. roda selalu berputar, sekalinya berhenti, maka akan roboh. yan, berputar! perputaran selalu membalikkan keadaan. maka semua hanya tinggal menunggu waktu.

percaya pada kemampuan diri itu indah,,,
ketika harus menghadapi keadaan yang tak sesuai harapan, percaya diri untuk melakukan hal yag baik adalah kekuatan untuk bertahan. setiap keadaan tak perlu dibuat panik. hanya perlu menghargai diri sendiri. hanya perlu perasaan berpasrah. ya, berpasrah. BUKAN MENYERAH, tapi berpasrah. berpasrah ebih pada membiarkan mengalir sambil berusaha melakukan yang optimal. apapun itu!

menyadari talenta menjadi hal yang penting,,,
sadar akan kemampuan diri, kemudian menyadari dimana bisa dimaksimalkan. ya, menyadari talenta adalah pintu gerbang menuju masa depan. ketika tahu talenta, maka pasti bisa mencari jalan untuk meraih ujungnya. mudah saja, andai talenta yang dimiliki adalah bakat mengajar, maka capai dulu profesi pengajar, kemudian raih perhatian anak-anak, lengkapi administrasi dan ambil hati wali murid. sudah beres!!!
semudah itu, sesimple itu!











*continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar